Sumba Barat Daya , 31 Oktober 2023
Bertempat di Hotel Sinar Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya melalui Pokja AMPL Sumba Barat Daya dengan dukungan YKMI-UNICEF menggelar pelatihan penerapan WASH-FIT pada fasilitas layanan kesehatan yang tangguh iklim dan ramah GEDSI di Sumba Barat Daya, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bapak Fransiskus M.Adi Lalo,S.Sos selaku Sekretaris Daerah Sumba Barat Daya. Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Kantor UNICEF Perwakilan NTT dan NTB, (virtual), Kepala BAPPERIDA Kab. SBD, Kepala Dinas Kesehatan Kab.SBD, Ketua POKJA AMPL Kab.SBD, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Reda Bolo, Kepala Puskesmas dan TSL se Kabupaten SBD, Ketua PKK Kab. SBD, perwakilan kaum disabilitas, perwakilan Yayasan Harapan Sumba, Pimpinan Momentum Kabupaten SBD, serta unsur-unsur pemerintah dan para stakeholder lainnya dibidang sanitasi dan kesehatan. Pada kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bapperida Kabupaten Sumba Barat Daya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya serta Fasilitator dari Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Seksi Kesling Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya dan YKMI.
WASH-FIT (Water and Sanitation for Health Facility Improvement Tool) adalah instrumen peningkatan kualitas fasilitas layanan WASH dan kesehatan berbasis risiko. Peningkatan ini mencakup aspek kesehatan lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan berupa air,sanitasi,limbah,higiene tangan, kebersihan lingkungan,energi, dan manajemen. WASH-FIT telah diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI menjadi Instrumen Kesehatan Lingkungan Plus.
Sementara itu, Bapak Bapak Fransiskus M.Adi Lalo,S.Sos selaku Sekretaris Daerah Sumba Barat Daya dalam sambutannya menyampaikan “Peserta harus mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapat di terapkan sekembalinya ke tempat kerja masing-masing, dan Puskesmas sebagai Sentral harus mampu melayani masyarakat dengan baik, Stunting di SBD mengalami peningkatan 7% dan untuk NTT ada 2 kabupaten yang angka Stuntingnya mengalami peningkatan yakni SDB dan Sikka, diharapkan seluruh Puskesmas menangani Stunting dengan memberikan pelayanan kesehatan yang prima sesuai prosedur dan memprioritaskan masyarakat damal melayani, disela- sela sambutan pemerintah Sumba Barat Daya berkomitmen untuk mendukung percepatan Stop BABS di Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2024 .” Tutur beliau