Sumba Timur, 10 Oktober 2023

Bertempat di Hotel Elvin Kabupaten Sumba Timur, POKJA AMPL Pemerintah Kabupaten Sumba Timur bekerja sama dengan UNICEF dan YKMI (Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia) menggelar Pelatihan Penerapan WASH-FIT (Water and Sanitation For Health Facility Improvement Tools) pada fasilitas kesehatan (Puskemsas) Kabupaten Sumba Timur selama 2 hari dari tanggal 10-12 Oktober 2023. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bpk Fransiskus Ranggambani, S.STP.,M.Si selaku Asisten 2 Sumba Timur. Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Pokja AMPL Kabupaten Sumba Timur, BAPEDDA Kab. Sumba Timur, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Komunikasi dan Informasi, UNICEF, perwakilan  PADHIS (disabilitas) dari Sumba, TP-PKK Kab. Sumba Timur, Kepala puskesmas dan TSL sekabupaten Sumba Timur, hadir juga dari perwakilan Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI sebagai narasumber Bpk Adhy Prasetyo Widodo,S.Si.,M.K.M dan Sekretaris Bappeda Sumba Timur Bpk Yohanis Gah, dan Fasilitator dari Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT Ibu Helena Peni Tomasoa, S.Km serta Dinas Kesehatan Sumba Timur Ibu Nelly Haryanti .

WASH-FIT (Water and Sanitation for Health Facility Improvement Tool) adalah instrumen peningkatan kualitas fasilitas layanan WASH dan kesehatan berbasis risiko. Peningkatan ini mencakup aspek kesehatan lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan berupa air,sanitasi,limbah,higiene tangan, kebersihan lingkungan,energi, dan manajemen. WASH-FIT telah diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI menjadi Instrumen Kesehatan Lingkungan Plus.

Dalam sambutannya, Bpk Fransiskus Ranggambani, S.STP.,M.Si selaku Asisten 2 menyampaikan “Agar setiap peserta, khususnya kepala puskesmas dan TSL dan atau yang mewakili, wajib mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai selesai, sehingga dapat  diterapkan  ditempat tugas  serta ada peningkatan akan pengetahuan dan keterampilan, dan mampu melakukan assessment WASH, menganalisis risikonya, serta mengembangkan rencana perbaikan yang comprehensive, memantau serta mengevaluasi pelaksanaanya sehingga dapat terpetanya berbagai pendekatan manajemen dan potensi keterpaduannya dalam peningkatan layanan WASH yang lebih baik di puskesmas”.Tuturbeliau

Rostia La Ode Pado, mewakili pimpinan UNICEF Kantor Perwakilan NTT-NTB dalam sambutannya, beliau menyampaikan, ” Penyediaan Air, Sanitasi dan Higiene dalam fasilitas kesehatan adalah prasyarat mendasar untuk mencapai tujuan kesehatan nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 3 (memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan) dan SDGs 6 (memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan). Air yang aman, fasilitas cuci tangan yang berfungsi, kakus, dan pelaksanaan kebersihan dan pembersihan sangat penting terutama untuk meningkatkan kesehatan yang terkait dengan kesehatan kehamilan, bayi baru lahir dan anak, serta melaksanakan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi  yang diperlukan untuk mencegah resistensi antimikroba”. Beliau juga menambahkan dalam sambutannya “harapannya pada kegiatan pelatihan ini sekaligus dapat menyusun rencana aksi perbaikan dan kita bisa saling sharing pengalaman dan pembelajaran dalam melakukan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan di Puskesmas serta berkolaborasi lintas sektor untuk pemenuhan WASH di Puskesmas”.

Sementara itu, Tatang Husaini, selaku Program Manager YKMI, dalam sambutannya menyampaikan, “Pelatihan WASH FIT di Sumba Timur adalah langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan petugas kesehatan, khususnya Tim Sanitasi Lingkungan (TSL), di puskesmas. Kami meyakini bahwa peningkatan kualifikasi dan kompetensi TSL akan memberikan dampak positif signifikan pada pelayanan kesehatan dan kebersihan masyarakat sekitar. Setelah pelatihan, kami berharap TSL dapat mengimplementasikan hasil assessment di puskesmas masing-masing dan hasil dari WASH FIT ini akan menjadi dasar untuk menyusun rencana peningkatan kapasitas WASH di puskesmas dan menjadi bahan advokasi.“Tutur beliau.

Comments are disabled.